inikpop.com |
Gegara pemainnya Lee Jong Suk, saya sudah keburu berekspektasi bahwa film ini akan sama luar biasanya dengan drama sebelumnya, While You're Sleeping atau W. Tapi, drama ini sedikit mengecewakan buat saya karena gejolak konfliknya dan kisah cintanya yang agak biasa.
Mungkin kekecewaan ini karena genre drama ini bukan action seperti yang lain. Satu satunya yang saya suka dari kisah ini adalah konflik di dalam perusahaan penerbitan. Huhu, ternyata kerja di perusahaan penerbitan punya kepahitan tersendiri yang menarik untuk diketahui.
Sinopsis
Kang Dan-Yi, seorang janda sekaligus seorang ibu yang sedang berada di titik terbawah kehidupannya. Dalam keadaaan yang baru bercerai, tak bekerja, dan bahkan tak punya rumah, ia berusaha mencari pekerjaan dan menyelinap ke rumah 'ade ketemu gede'-nya, Cha Eun Ho.
Konfliknya dimulai ketika Kan Dan-Yi berusaha untuk mendapatkan pekerjaan setelah Hiatus selama 7 tahun. Saking susahnya mendapatkan pekerjaan, akhirnya ia memutuskan untuk tidak menuliskan riwayat pendidikannya di bangku kuliah agar diterima sebagai staf pembantu umum di sebuah penerbitan Gyeoroo, perusahaan penerbitan di aman Cha Eun Jo bekerja sebagai kepala editor.
Kan Dan-Yi sadar bahwa dirinya sudah tertinggal sangat jauh dari dunia penerbitan yang sangat disukainya. Ia kembali bangkit dengan membaca begitu banyak buku selama bekerja di sana. Walaupun ia hanya berstatus sebagai staf pembantu umum, ia mempelajari kembali bidang copy writing, yakni bidang ilmu pemasaran.
Di tengah gemelut konflik soal pekerjaan, Kang Dan-Yi juga dibuat bingung dengan tingkah Cha Eun Ho yang semakin manis kepadanya. Entah ia tak menyukai atau memang memilih untuk tidak mengakui perasaannya yang sebenarnya pada sang Ade ketemu gede, tonton sendiri yak akhir ceritanya.
Penerbitan
Ini dia konflik yang sesungguhnya paling saya sukai dari drama ini. Pekerjaan editor ternyata sangat berat ya mak-emak. Merekalah pihak yang memastikan bahwa buku yang mereka garap bersama penulis akan dicetak dengan sempurna, nyaman untuk dibaca dan tanpa salah ketik. Ada potongan adegan di mana biografi penulis ditulis dengan tidak lengkap. Ini berakibat fatal, karena penulisnya marah sedangkan buku sudah dicetak 5000 ekslampar.
Ada potongan adegan pula bahwa semua buku yang tak laku akan dikembalikan dari toko buku kepada penerbit. Dan penerbit inilah yang akan menanggung semua kerugiannya. Dua truk buku yang tak laku tersebut jadi bahan daur ulang dan dibayar dengan nominal yang bahkan hanya cukup untuk membeli 3 buku baru. Huhu, saya jadi ikutan sedih di sini.
Apalagi musuh utama penerbitan ialah pembajakan buku. Alur proses dari penulis, editor, layouter, design cover, sampai proses percetakan dan sampai di tangan pembaca, tentulah memakan biaya yang lumayan. Apalagi dolar lagi naik ni mak emak, jadi harga buku yang pake kertas ikutan naik.
Hiks, jadilah harga buku jaman sekarang bisa dibandrol dengan harga yang makin ngeriiiik. Dan harga buku bajakan menawarkan solusi murah meriah untuk membaca karya yang isinya sama persis. Tapi ini sama saja seperti tindakan pencurian dari penulisnya.
Hiks, jadilah harga buku jaman sekarang bisa dibandrol dengan harga yang makin ngeriiiik. Dan harga buku bajakan menawarkan solusi murah meriah untuk membaca karya yang isinya sama persis. Tapi ini sama saja seperti tindakan pencurian dari penulisnya.
Jadi, buat emak emak yang limit budget macam saya, bisa menggunakan Ipusnas sebagai alternatif ruang baca gratis. Ada sekitar 40.000 judul dengan 600.000 eksemplar ebook yang bisa dinikmati gratis di hp. Enak banget kan?
Kerja Keras dan Kerja Cerdas
Kan Dan-Yi sebagai karakter utama mempunyai karakter yang pantang menyerah dan selalu mengerahkan effort dalam tugas-tugas yang diberikan. Tak hanya itu, ia juga terus meriset serambi terus membaca untuk menambah referensi terkait dengan tugas yang ia emban dalam penerbitan.
Ini dia yang saya maksud. Kerja keras itu penting, tapi tentu harus dibarengi dengan ilmu dan strategi yang baik. Mencuci piring di dapur aja ada strateginya sendiri kan mak emak?
Perceraian = Kehampaan yang Menyiksa
Ini adalah kisah cinta sampingan di antara tokoh kolega kantor Penerbitan Gyeoroo. Pasangan suami-istri dalam kantor sedang mengalami perceraian, dan saya bisa merasakan bahwa itu adalah hal yang sangat berat untuk dilalui.Ada begitu banyak alasan yang bisa ditemukan untuk berpisah. Dan alasan 'lelah' seperti dalam drama ini, adalah alasan yang begitu menyakitkan untuk dipilih sebagai jalan perpisahan. Itu seperti membuang beban di dada dengan berlari ke kehampaan yang menyesakkan. Good point, saya sangat suka dengan plot cerita cinta sampingan yang ini.
***
Yang kurang dari drama ini ialah tokoh suami Kang Dan-Yi yang kurang cakep, hihi. Jadi rasanya gak masuk akal buat saya bahwa Kang Dan-Yi lebih memilih suaminya yang brengsek dan kalah ganteng ketimbang adek ketemu gede macam Lee Jong Suk. Harusnya tokoh suaminya diperankan Lee Min Ho dong!!!
Hahaha, tapi saya pun sebenarnya belum merampungkan drama ini. Saya baru menonton sampai episode 12 dan sejauh ini saya cukup kecewa dengan jalan cerita utamanya, hehe.
Tapi, saya tetap merekomendasikan untuk menonton, karena ada banyak cerita sampingan yang justru terasa berbobot dan menarik, seperti pergulatan perusahaan penerbitan dan kisah perceraian pasutri yang sudah saya tulis di atas. Selamat menonton.
Hahaha, tapi saya pun sebenarnya belum merampungkan drama ini. Saya baru menonton sampai episode 12 dan sejauh ini saya cukup kecewa dengan jalan cerita utamanya, hehe.
Tapi, saya tetap merekomendasikan untuk menonton, karena ada banyak cerita sampingan yang justru terasa berbobot dan menarik, seperti pergulatan perusahaan penerbitan dan kisah perceraian pasutri yang sudah saya tulis di atas. Selamat menonton.
3 Comments
Wah drakorholic juga mbak..
ReplyDeleteAku dong, baru nonton sky castle..
Hehe..
Kudet
Aku malah belum nonton yg sky castle mbak. Hihi
DeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletePost a Comment