Penulis: Bana Alabed
Penerbit: GPU
Penerbit: GPU
Tahun: 2018
Jumlah Halaman: 204
Rasanya batu kali ini, Saya merampungkan buku yang isinya hanya dua ratus halaman tapi menguras air mata sampai seember. Di samping mendeskripsikan soal kekerasan rezim pemerintah di daerah Aleppo Timur, buku ini juga mengangkat soal kemanusiaan dan kasih sayang di antara anggota keluarga.
Singkatnya, Dear world adalah catatan seorang gadis kecil di Aleppo, Bana Alabed, yang menjadi korban perang berkepanjangan antara pemerintahannya dengan kelompok pemberontak. Aleppo kala itu dibagi menjadi dua bagian. Aleppo barat yang diisi banyak pendukung rezim pemerintah menjadi satu-satunya daerah yang aman dari gempuran bom. Sedangkan Aleppo Timur, tempat tinggal Bana, menjadi tempat yang paling banyak dihancurkan oleh tentara pemerintah.
Saya sangat tersentuh ketika membaca bagian yang ditulis oleh ibu Bana. Ibu Bana berhasil sekali mencungkil perasaan saya yang juga sudah jadi emak-emak. Bagaimana perasaan seorang ibu yang sangat mengkhawatirkan anaknya di tengah perang yang sedang berkecamuk.
Ketika kita dihadapkan oleh suatu keadaan yang seketika berubah, otomatis kita langsung bisa membanding-bandingkan dengan keadaan sebelumnya. Nah, ibu Bana dengan sangat berhasil membuat tulisan yang menyayat hati pembacanya. Ia menuliskan bahwa dulu ketika perang belum berkecamuk, tak pernah dibayangkan bahwa sekadar jalan-jalan di taman kota bersama keluarga adalah suatu kenikmatan yang sangat besar nilainya. Tak pernah ia bayangkan bahwa ia akan hidup dengan cara yang begitu keras, ditengah badai kematian tetangga-tetangganya.
Hiks, ada satu kalimat dari ibu Bana yang membuat saya sangat sedih sebagai seorang ibu. " Mengeraskan hati pada hal-hal mengerikan adalah berkah sekaligus kutukan."
1 Comments
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeletePost a Comment