Semalam saya habis maraton drama Netflix yang judulnya Bridgerton, sudah ada yang pernah nonton atau tahu sinopsisnya?
Meski malu-malu, saya mesti mengakui bahwa saya fans kisah cinta Harlequin, khususnya yang historical romance. Jadi, begitu tahu ada kisah historical romance dalam bentuk drama jelas langsung saya serbu.
Ini sinopsis dari drama Bridgerton.
Sinopsis Drama Bridgerton
Seperti adat perempuan Inggris tahun 1800, adegan awal di drama Bridgerton diawali oleh suasana riweuh para keluarga yang hendak bersiap menuju istana. Mereka ingin mengenalkan diri ke ratu untuk mendapatkan nilai sebelum masuk ke dalam ‘kompetisi mencari jodoh’ yang dikenal dengan istilah season.
Daphne Bridgerton sebagai anak perempuan yang sudah cukup umur untuk diperkenalkan ke publik lewat season ini, mendapatkan nilai baik di hadapan ratu. Cantik, sopan, dan punya etika yang bagus menjadi kriteria yang mesti dimiliki perempuan kala itu agar bisa dipilih menjadi istri.
Kisah Daphne jadi makin panas ketika sang kakak jadi terlalu obsesif di pesta dansa pertamanya, sehingga gak ada satu laki-laki pun yang berani untuk pdkt. Ck, cowok emang gitu.
Daphne kelimpungan. Jelas. Apalagi, sang kakak malah menunjuk seorang bangsawan yang gak ganteng, aneh, dan bisa dibilang gak punya akhlak, untuk jadi pasangan Daphne.
Ceritanya berkembang sehingga Duke of Hastings, alias Simon, menyusun strategi agar Daphne bisa terhindar dari kejaran Nigel (bangsawan gak punya akhlak yang saya sebut di atas) dan Simon bisa lepas dari incaran para ibu yang menginginkan menantu kaya. Sebuah hubungan yang mutualisme, tidak lebih, pada awalnya.
As you know, kisah Simon dan Daphne tentu akan berkembang menjadi sebuah cinta pada akhirnya. Tapi pastinya berliku dan tidak mudah.
Sistem Kebangsawanan dalam Drama Bridgerton
Tahun 1800-an, London digambarkan sebagai dunia di mana bangsawan memegang peranan penting dalam strata sosial. Makin tinggi derajatnya, makin banyak hartanya, maka makin mudah untuk mencari jodoh.
Peran laki-laki dalam memberikan keputusan dalam keluarga masih sangat dominan. Laki-laki juga menjadi penerus nama keluarga dan gelar kebangsawanan sehingga penting sekali bagi perempuan untuk bisa melahirkan anak laki-laki.
Karena hak perempuan di masa lampau memang gak gitu dihargai, para orang tua berusaha mati-matian agar anaknya bisa menikahi laki-laki dengan harta dan gelar kebangsawanan yang tinggi.
Untuk selingan, kira-kira brginilah susunan gelar kebangsawanan di Inggris:
Duke dan Duchess : gelar tertinggi, hanya setingkat di bawah raja dan ratu.
Marquess atau Marchioness
Count atau Countess
Viscount atau Viscountess
Baron atau Baroness (gelar bangsawan terendah)
Kalangan rakyat jelata macam kita-kita ini jelas gak ada gelarnya dan mesti kerja banting tulang bagai kudaa...
Pusara Patriarki di Bridgerton
Di dalam drama ini ada konflik yang cukup menarik. Saat itu Daphne sudah diputuskan mesti menikah dengan Nigel, si bangsawan tanpa akhlak. Ia sebenarnya ogah banget tapi tidak bisa menolak karena tidak punya kuasa untuk menolak.
Bahkan, pembicaraan antara keluarga sudah dilakukan. Ia mesti meladeni kelakuan Ibunya Nigel yang digambarkan sangat narsistik. Di sini, Ibu Daphne bertindak dengan menyuruh pembantunya untuk mengobrol dengan pembantu dari keluarga Nigel.
Terungkaplah beberapa aib Nigel, bahwa ia pernah punya anak di luar nikah dan tidak menafkahinya. Hal ini lalu dijadikan gosip sehingga heboh, bahkan masuk ke dalam koran lokal. Kekuatan negosiasi mak emak emang gak bisa dianggap enteng.
Kisah Cinta Daphne dan Simon
Gak bisa dipungkiri sih bagian ini jadi yang paling manis dan so sweet. Bagaimana seorang Simon yang ogah menikah pada awalnya akhirnya terpaksa menikah, menjadi momen transformasi yang membuat penonton mungkin akan jadi merasa iri. Simon memiliki kisah masa kecil yang lumayan enggak enak. Ayahnya seorang duke yang sangat kaku dan sangat mementingkan kehadiran seorang penerus, bukan anak. Akibatnya ia jadi begitu mudah kecewa ketika melihat Simon kecil yang pada waktu itu mengalami beberapa kendala seperti speech delay.
Karena rasa benci dengan ayahnya, Simon bersumpah untuk tidak akan pernah menikah dan tidak akan menghasilkan keturunan.
Namun, yah .. lanjutannya bisa ditonton sendiri lah ya.
Sekian review singkat saya tentang sinopsis dari drama Bridgerton. Selamat jatuh cinta dengan Simon, Duke of Hastings.
Baca juga: Haphephobia, Novel Asmara ala Kantoran yang Cute dan Lucu
0 Comments
Post a Comment