Cung hand nih yang udah menunggu-nunggu serial drakor baru All of US are dead.
Yep, drakor emang lagi rajin banget membuat genre kehancuran dunia, terutama zombie macam ini.
All of Us are Dead masih menarik kok meski mengangkat tema zombie-zombie lagi. Latar tempat di mana anak sekolahan yang jadi zombie bisa terbilang jenius sih. Pasalnya kan biasanya zombie terjadi di tengah kota ya, tapi drama ini menjadikan sekolah sebagai latar tempatnya. It means murid-muridlah yang mesti lari-larian di lorong sekolah, perpustakaan sampai dapur. Yup, simak di sini sinopsis dari All of Us Are Dead.
Sinopsis All of Us Are Dead
All of Us are Dead sebenarnya nggak gitu beda dengan film zombie-zombie lainnya. Patternsnya masih sama: ada peristiwa pemicu zombie-gigitan pertama-menyebar dengan gila. Yah, gitu kan?
Akan tetapi, drama ini cukup punya daya tarik lah. Awal peristiwa yang memicu ledakan zombie adalah pembulian anak sekolah yang emang bisa dibilang terjadi cukup tinggi di Korea Selatan. Gara-gara pembulian ini, seorang guru sains mengembangkan sebuah virus yang isinya adalah hormon agresif ketika tikus percobaan melawan saat sedang diserang kucing.
Dari sini, si anak guru sains yang sering dibuli inilah yang jadi percobaan pertama. Namun, hasilnya ternyata tidak memuaskan. Kejadian lainnya mulai berurutan.
Gara-gara percobaan ini pula, seorang murid lain yang masuk lab sains secara nggak sengaja ikut tergigit tikus percobaan. Akibatnya, ia ikut-kutan jadi zombie seperti si anak guru sains tersebut.
Di titik ini, wabah zombie akhirnya meluas di seluruh sekolah sampai menjalar ke kota.
All of Us are Dead: Gara-gara Pembulian
Titik konflik di drama ini adalah pembulian parah yang dialami anaknya guru sains, Lee Byeong Chan. Si anak diceritakan terus-menerus dibuli sampai sekarat.
Tindakan dari sekolah yang setengah-setengan dan terkesan menutupi kasus ini membuat guru Lee makin mantap untuk meneliti sebuah virus yang mungkin bisa meningkatkan kemampuan anaknya untuk melawan para pembuli tersebut.
Kasus pembulian dan pihak sekolah yang seolah menutup mata terhadap hal seperti ini emang kerap terjadi. Karena alasan bisa menurunkan popularitas sekolah, sebuah kasus pembulian jadi disembunyikan bukannya diberantas. Huah, jadi kesel deh lihat hal begini!
All of Us are Dead, Zombie Berpesta di Sekolah
Latar sekolah ternyata bisa jadi spot yang menarik untuk jadi tempat para zombie. Kejar-kejaran di perpustakaan, kantin, kelas, ruang musik, sampai dengan ruang lab jadi seru dengan adanya zombie. Bahkan, lorong sekolahnya pun penuh dengan cipratan darah. Ngeri lah.
Sampai akhir, sekolah seolah jadi simbol persahabatan sekaligus kehancuran umat manusia. Yap, sekolah emang kadang jadi medan perang sendiri untuk anak-anak.
Ending yang Diperdebatkan (spoiler alert)
Di pertengahan episode, cerita ini makin seru dengan adanya kehadiran manusia yang resisten sama virus zombie ini. Ringkasnya, ada golongan manusia yang pikirannya tidak jadi liar seperti zombie namun mendapatkan kekuatan super seperti tambahan indra pendengaran dan tambahan stamina.
Poin yang bikin keselnya adalah yang jadi setengah manusia setengah zombie gini justru karakter jahatnya. Kan serem yak, ada makhluk setengah manusia setengah zombie yang lebih jahat dan seram ketimbang zombie yang sesungguhnya!
Nah gara-gara makhluk setengah-setengah inilah kayanya bakalan ada All of Us are Dead season dua.
Kalau saya sih cenderung gak pengen lihat season duanya. Kayanya bakalan berbau depresif. Udah cukup lihat wabahnya di 12 episode ini aja.
FYI, drama All of Us are Dead bisa dinikmati di app Netflix. Episode nya udah lengkap, tinggal tunggu bocil bobo dan cucian piring kelar. Selamat menonton.
Baca juga: Murder Mystery, Konsep Film Detektif Nyambi Ngadi-ngadi
0 Comments
Post a Comment