Dalam perjalan ke Tanah Grogot kali ini saya akan menceritakan sedikit detail tempat makan dan cerita yang cukup asyik tentang kegiatan makan dan jalan-jalan. Meskipun jalan-jalan ini bukan dalam rangka healing, rasanya tetap asyik dan enjoy.
Caption truk yang menarik mata
Buat saya sendiri, kota ini cukup asing sih didengar. Sedari lahir sampai tua begini tempat main saya emang gak pernah jauh dari rumah di Samarinda. Jadi, kesempatan untuk bisa mengeksplor Tanah Grogot bisa dibilang satu keberuntungan di tengah kubangan kemalangan.
Perjalanan Panjang ke Tanah Grogot
Tanah Grogot adalah sebuah ibukota kabupaten Paser yang letaknya ada di ujung selatan Provinsi Kalimantan Timur. Untuk menuju perbatasan Kalimantan Selatan dari kota ini hanya membutuhkan waktu paling tidak 3 jam. Sebentar, kan?
Kota ini mirip-miriplah sama Tenggarong, aspal bagus, sekolah banyak, pekerjaan juga tersedia, sehingga banyak anak muda yang lulus SMA langsung ngekos untuk kerja.
Pertaniannya sendiri terdiri dari padi sawah, walaupun kebanyakan ya emang perkebunan kelapa sawit. Untuk makanannya sendiri mirip-mirip Samarinda. Kalau pagi didominasi nasi kuning dan lontong sayur.
Untuk menuju ke sini dari Samarinda setidaknya membutuhkan waktu 7 jam lah, melewati Balikpapan 2 jam, naik ferry penyebrangan ke Penajam 1 jam (kalau lancar), dari Penajam Paser Utara ke Kabupaten Paser sekitar 2 jam, lalu melewati Long Kali, Long Ikis, Kuaro dan taraaa…. sampailah di Tanah Grogot.
Main di Pantai Glora Api Penajam
Pantai di sini nggak gitu wah sih. Bukan jenis pantai yang bisa dipermainkan seperti hati (hiks). Wehehe, maksudnya bukan jenis pantai yang ada pasirnya. Ini sebenarnya adalah semacam pantai hutan bakau, jadi pinggir pantainya becek. Area bermainnya ya paling menjelajah dermaga panjang tempat petani menyadarkan perahunya.
Pantai Glora Api ya seperti pantai pada umumnya, anginnya segar seperti anak baru remaja, mataharinya nyelekit seperti omelan mertua, dan pemandangannya aduhai seperti kamuuuu.
Tempat yang asyik sih untuk sekedar melepas lelah. Letaknya juga nggak jauh dari jalan poros, jadi nggak makan waktu kok kalau untuk sekedar mampir aja.
Bukit Pasir Putih
Sebenarnya, ada tempat untuk mengobati kekecewaan karena tidak bisa menikmati pasir pantai di tempat pertama. Bukit ini hanya berjarak 6 km dari Pantai Glora Api. Tempatnya lumayan asyik sih untuk menikmati pemandangan pantai di sepanjang pesisir Penajam. Sayang aja sih nggak ada warung di situ, jadi nggak bisa ngopi-ngopi kapal api.
Tapi, jangan khawatir. Walau gak ada warung, biasanya ada aja tuh abang pentol yang jualan. Pastikan aja bawa air putih sendiri.
Makan Nasi Gandul di Perempatan Jalan Kuaro
Nah, untuk para rider atau amor atau apapun itu, rest area emang jadi kebutuhan yang bisa dibilang penting nggak penting. Kalau tangan dan kaki terasa sudah kaku, lebih baik sih tentunya istirahat dulu di warung makan salah satunya di warung makan Nasi Gandul di perempatan jalan Kuaro.
Tempatnya cukup mencolok dan mudah dicari soalnya jalan simpang di Kuaro nggak banyak. Sekalinya ada, warung Nasi Gandul ini akan terlihat karena spanduknya yang lebar dan besar.
Untuk urusan rasa cukup okelah. Nasi Gandul itu sendiri adalah semacam nasi plus kuah santan gulai terus ada empal dagingnya. Makan nasi begini plus teh hangat akan menstabilkan segala lelah di badan setelah sunmori dari Samarinda.
Kalau untuk urusan harga, yaaah seperti rest area pada umumnya harga makanan emang cukup di atas rata-rata.
Ngopi di Tanah Grogot
Yep, kalau sudah di Kuaro boleh banget sih merasa lega karena tujuan sudah makin dekat. Seenggaknya hanya butuh satu jam lah untuk sampai di sini. Sebagai ibukota kabupaten, Tanah Grogot lumayan oke. Ada tempat nongkrong ala orang lokal seperti di tepi telaga ungu atau di sesiring. Ada juga kafe-kafean untuk yang hobi ngopi-ngopi kekinian. Yah, paket lengkap.
Untuk jasa sewa rumah juga banyak tersedia, mulai dari rumah sampai sewa kamar saja alias kos-kosan.
Aku sendiri ngekos di daerah dekat sekolahan, jadi emang banyak penjual makanan, galon, dan sembako di sekitar sini. Ada juga kafe ala-ala yang nggak kalah kece.
Salah satu kafe yang pernah aku kunjungi adalah Senyum Kopi. Bangunannya bagus, ada juga space khusus untuk meeting. Di taman juga tersedia bangku-bangku untuk santai di sana, jadi bisa indoor dan outdoor. Baristanya kece dan full music.
Udah dulu deh artikel tentang Tanah Grogot. Saya mau cuci piring dulu. Sekian.
Baca juga: Rute Samarinda ke Tanah Grogot, Mendaki Gunung, Lewati Lembah
0 Comments
Post a Comment