Nama Puty Puar mungkin nggak gitu terdengar untuk kalangan remaja, pak-bapak, atau untuk dedek gemes. Saya tahu nama ini beserta karya bukunya (salah satunya Empowered Me) setelah gabung ke klub Bu Ibu Baca Buku (@bbbbookclub) di Instagram.
Puty Puar buat saya adalah sosok yang wah dan spesial (pakai telor). Beliau adalah ibu-ibu yang hobi sekali menyemangati ibu-ibu lainnya untuk selalu berkreasi serta berdaya. Sesuai dengan kata-katanya yang ada di dalam buku Empowered Me ini: “Ibu yang berdaya akan Memberdayakan”.
Sinopsis Empowered Me
Empowered Me rasanya bukan buku pertama Puty Puar. Setahu saya buku Happiness is Homemade lahir lebih dulu ketimbang buku ini. Namun, karena Empowered me ada di app Gramedia, makanya saya berkesempatan untuk baca buku ini terlebih dulu.
Buku ini berlatar keresahan penulisnya dengan fenomena ibu-ibu di medsos yang kerap saling membanding-bandingkan segalanya, mulai dari ASI-sufor, lahiran normal vs sesar, sampai soal ibu bekerja vs IRT.
Dari sinilah penulisnya berusaha untuk menyusun strategi agar semua ibu-ibu bisa menggali potensi dirinya sendiri sehingga punya kegiatan yang membuat potensinya berkembang.
Dengan memiliki aktualisasi diri yang positif, ibu-ibu bisa lebih menyusun hidupnya dengan baik, menikmati situasi dan kondisi yang ada, dan tentunya nggak sibuk ngurusin kehidupan orang lain.
Empowered Me: Strategi untuk Menjadi Ibu Berdaya
Mengenal Diri Sendiri
Agar bisa menjadi berdaya, seorang ibu tentu perlu mengenal dirinya sendiri. Dengan mengenal diri sendiri, ibu tidak lagi perlu merasa minder dan malu dengan pencapaian teman-temannya di media sosial, karena kondisi yang ada sekarang adalah hasil dari pilihan sendiri.
Menetapkan Tujuan
Fokus adalah cara agar Bunda jadi lebih menikmati proses karena memiliki tujuan yang jelas. Kalau untuk saya sendiri sih tujuan awal adalah merawat bocil dengan baik tapi tetap bisa nyambi nulis.
Sehingga, saya berusaha agar bocil punya rutinitas yang pasti setiap harinya misal makan mandi serta tidur siang di waktu yang sama. Di waktu kosong saat anak sedang tidur inilah, bisanya saya mulai menulis. Tujuan hidup yang benar-benar sederhana bukan?
Namun, dengan tujuan yang sederhana inilah yang membuat saya semangat untuk bangun pagi setiap hari. Saya biasanya mencatat rencana tema artikel yang akan ditulis hari itu beserta poin-poin penjabarannya.
Selama bocil belum bobo cantik ya judul artikelnya bakal masih jadi kalimat-kalimat pendek aja di buku catatan. Kalau kebetulan bocil bobo cantik sesuai jadwal, kalimat pendek itu bakalan bertelur jadi artikel panjang yang akan dipajang di blog. Yah, sesimpel itu rutinitas saya sehari-hari.
Di dalam bagian Menetapkan Tujuan, Puty Puar juga menuliskan untuk membagi tujuan menjadi potongan-potongan yang kecil. Misalnya saja kalau saya pengen cari uang dari rumah dengan menulis, maka tujuan pertama saya adalah menulis dengan rutin. Itu dulu aja.
Kalau nanti sudah rutin, mulai masukkan artikel ke website yang ngasih honor. Setelah itu ikut komunitas agar bisa mendapatkan informasi tentang pekerjaan freelance menulis. Yah, begitulah kira-kira stepnya.
Strategi Lanjutan untuk Jadi Berdaya
Setelah bu ibu mengenal diri sendiri dan memiliki tujuan yang jelas, kini saatnya untuk bergeser dengan menyusun jadwal harian. Menulis jurnal bisa jadi alat yang bagus agar bisa membagi waktu dengan baik antara kegiatan aktualisasi diri dengan rutinitas sehari-hari sesuai peran.
Dengan jurnal pula, saya jadi menikmati perkembangan diri dalam bidang menulis, ngurus anak, dan manajemen duit dalam rumah tangga. Ada begitu banyak hal yang bisa ditulis dalam jurnal misalnya mencatat rutinitas baik (olahraga, bangun pagi, ibadah), rencana artikel dalam sebulan, dan catatan keuangan keluarga. Multifungsi banget, kan?
Dalam momen tertentu, saya juga kadang menulis intisari sebuah seminar yang menarik sebelum akhirnya diposting di blog biar selalu ingat dan bisa dibaca kembali kapanpun saya mau.
Untuk jurnal seperti ini Bunda bisa kok nyontek format di Pinterest dengan mengetikkan kata kunci ‘bullet journal’.
Buku Empowered me By Puty Puar
Buat saya buku Empowere Me healing banget lah. Ilustrasinya lucu dan isinya ilmu semua. Kadang tuh ada aja momen di mana kita bakalan kehilangan arah, entah karena terlalu sibuk atau karena kaget akan perubahan status yang begitu mendadak.
Dengan membaca buku self development begini, kita bisa kembali mencari visi yang tepat untuk diri sendiri. Selamat membaca Empowered Me dan selamat berdaya.
Empowere Me/ Puty Puar / 185 hlm / Gramedia / 2022.
Baca juga: Self Love untuk Ibu Rumah Tangga, Perlukah?
0 Comments
Post a Comment