Yup, saya baru aja menyelesaikan sebuah manhwa korea berjudul Must Be A Happy Ending. Di antara manhwa lain, judul yang ini termasuk sering banget jadi iklan di Youtube. Karena iklan di Youtube pula makanya saya jadi tertarik untuk membacanya.
Tapi Must Be A Happy Ending belum benar-benar ending, masih on going. So, ada begitu banyak kemungkinan masalah dan kelakuan unyu-unyu yang so swit dari kedua tokohnya.
Kisah Singkat Must Be a Happy Ending
Kisah manhwa Must Be A Happy Ending diawali dari sebuah perceraian dari pasangan suami istri Yeonu dan Seonjae. Mereka berdua menikah secara impulsif dan dari sinilah semua masalah terus menumpuk seiring waktu berjalan. Komunikasi nol, kegiatan ‘iya-iya’ juga nol. Jadilah si Yeonu makin yakin untuk bercerai.
Apalagi, Seonjae sebagai direktur perusahaan sepertinya punya hubungan spesial gitu sama teman masa kecilnya yang sekarang jadi artis terkenal. Yeonu main bulat dan keukeuh untuk minta cerai.
Setelah cerai, sepertinya Yeonu jadi lumayan sadar bahwa si suami nampaknya gak separah apa yang ada di pikirannya. Ketika ia sedang memikirkan semua masalah hidupnya, sebuah kecelakaan menimpa si mantan suami.
Yang bikin Yeonu makin sedih adalah kecelakaan ini terjadi karena Seonjae berusaha mengambil cincin pernikahannya yang jatuh di jalan sampai tidak melihat ada bis yang melaju menuju dirinya. Dalam sekejap, mantan suaminya jadi almarhum dan lengkaplah penderitaan Yeonu. Hiks.
Kisah Travel Time di Must Be A Happy Ending
Karena kesedihan yang mendalam, si penulis tentu tak tega dengan Yeonu makanya dibuatlah plot travel time di mana ia kembali ke waktu di mana dirinya belum bercerai sama Seonjae.
Di sini, Yeonu berusaha maksimal untuk bisa menjaga diri Seonjae agar gak mati muda. Yeonu mulai perhatian dan menunjukkan keinginan untuk memperbaiki komunikasi mereka. Dari sini sudah dapat ditebak kan bahwa hubungan rumah tangga mereka jelas akan menuju sakinah, mawaddah, warahmah karena jalinan komunikasi lebih menghangat.
Yap, Yeonu dan Seonjae mulai ngobrol dan terbuka satu sama lain. Bahkan, mereka saling curhat tentang rasa cemburu Yeonu sama teman artis Seonjae yang akhirnya dijelaskan bahwa mereka memiliki masa lalu yang rumit sehingga Seonjae tidak bisa meninggalkan teman artis tersebut sendirian. Namun, untuk urusan cinta, jelas hanya Yeonu serang yang membuat Seonjae klepek-klepek.
Ending Must Be A Happy Ending
Seperti yang sudah saya tulis di awal paragraf bahwa kisah ini masih on going. Pas saya nulis artikel ini setidaknya manhwa Must Be A Happy Ending sudah berjalan sampai chapter 60. Seperti biasa, versi bahasa Indonesia ada di webtoon sedangkan untuk yang bahasa inggris searching saja di gugel karena ada beberapa website yang menyediakan cerita ini.
Di chapter terakhir sepertinya rumah tangga mereka berdua mulai menjajaki langkah ke arah iya-iya walaupun belum terlaksana. Netizen yang komentar di webtoon pun sepertinya antusias menunggu plot di mana Yeonu dan Seonjae melakukan hubungan perkembangbiakan. Ck, dasar kalian anak remaja!
Tapi, sepertinya penulis akan terus menunda adegan ini supaya pembaca makin penasaran. Sepertinya akan ada masalah lagi sebelum akhirnya manhwa ini benar-benar memberikan akhir yang bahagia seperti judulnya. Mungkin saja tepat di waktu Seonjae meninggal di masa lalu akan menjadi kematian lagi bagi Seonjae di masa sekarang, minimal sekarat lah.
Apalagi, musuh Yeonu yang sempat ngebuli dia semasa SMA muncul lagi dengan membawa amarah serta iri dengki yang lebih membara. Mangat ya Yeonu dan Seonjae!
Buat aku manhwa Must Be A Happy Ending cukup oke kok untuk mengisi waktu luang di akhir pekan. Cerita co cwit dan ada jokesnya tipis-tipis.
Baca juga: Spy X Family, Anime tentang Mata-mata yang Sangat Bapack-Bapack
0 Comments
Post a Comment