Knives Out, Glass Onion : Ketika Pertemanan jadi Bunuh-Bunuhan

Knives Out Glass Onion bisa banget teman-teman nikmati di aplikasi Netflix. Sama seperti film pertamanya, Knives Out yang kedua ini juga diperankan oleh Daniel Craig sebagai detektif Benoit Blanc namun dengan kasus yang jelas berbeda. 

Di Glass Onioin, penonton akan disajikan sebuah latar film di mana pandemi sedang terjadi. Orang-orang gemar main online dari rumah, kerja dari rumah, sampai ada kejadian di mana sekelompok orang random menerima paket berupa kotak kayu yang merupakan undangan dari seorang billioner. 

Orang random ini terdiri dari ilmuwan (Lionel yang diperankan Odom), gubernur (Claire yang diperankan Hahn), mantan supermodel (Birdie yang diperankan Hudson dan asistennya, influencer (Duke yang diperankan Bautista) dan pacarnya Whiskey, serta Andi dan detektif Benoit Blanc. Setelah menyelesaikan teka-teki yang ada di dalam kotak, undangan untuk berlibur di sebuah resor di Pulau negara Yunani muncul dari inti kotak. Dari sinilah, rentetan kematian dalam geng ini dimulai.

Ringkasan Cerita Glass Onion

Sebagai detektif yang ternyata datang tanpa diundang, Benoit Blanc mulai membaca atmosfer yang terjadi di dalam geng random ini. Glass Onion yang jadi tema pertemuan rupanya adalah sebuah nama bar di mana mereka semua, termasuk si bilioner masih jadi ‘rakyat jelata’. Dari sini mereka membuat rencana masing-masing dan saling bantu untuk mengusahakan mimpinya. Setelah semua geng jadi orang sukses, si bilioner ini (Miles yang diperankan Norton) mengajukan proposal pendanaan untuk bahan bakar baru yang terbuat dari hidrogen pada mbak mbak pengusaha, Andi.

Menurut pandangan Andi, bahan bakar baru ini gak perspektif dan masih berbahaya untuk diaplikasikan. Singkat cerita, terjadi perpecahan yang akhirnya menyeret Miles dan Andi untuk bersengketa di pengadilan tentang hak cipta teknologi yang jadi inti usaha mereka bersama.  

Geng yang sudah saya sebut tadi bersepakat untuk mendukung Miles karena ada kongkalikong di belakangnya. Ya tentu saja gak jauh-jauh dari dukungan dana terkait usaha yang mereka lakukan masing-masing. Andi dipecundangi oleh kawan-kawannya sendiri dan inilah yang jadi geng Glass Onion jadi rapuh. 

Di tengah pulau liburan tersebut, Miles berencana untuk membuat acara misteri terkait teka-teki pembunuhan dirinya sendiri. Acara pesta biasa lah…. namun tentu saja ini berbahaya. Detektif Benoit Blanc sudah memperingati Miles bahwa bisa saja dirinya benar-benar jadi korban pembunuhan dengan adanya acara teka-teki ini. 

Pada akhirnya, film ini mulai seru ketika Duke mati di tengah pesta setelah makan malam. Du, du, du, du…. misteri dimulai.

Siapa si Kambing Hitam?

Sudah jelas ya, Andi sebagai kambing hitam di geng Glass Onion akan jadi tersangka pembunuhan yang paling pertama disebutkan teman-temannya. Sebagai ‘korban’ fitnah teman-temannya di pengadilan, Andi punya motif yang jelas untuk melakukan tindak kejahatan tersebut. Apalagi, ia sengaja datang di acara seperti ini, di tengah teman-teman yang sudah mengkhianatinya.

Tapi, yang namanya drama misteri pembunuhan, biasanya si kambing hitam utama ga melulu jadi pelakunya. Untuk detailnya, langsung aja nikmatin filmnya di Netflix.

Kesan Pesan Glass Onion sebagai Sekuel Knives Out 

Menurut aku, Knives Out yang pertama gak bisa tergantikan sih, wkwk. Aura-aura misteri dari rumah penulis novel yang mati emang yahud banget jadi latar belakang kasus pembunuhan dibanding latar hura-hura serta politik di sekuelnya, Glass Onion.

Namun, Knives Out Glass Onion emang memberikan kita deskripsi yang berbeda di mana konfliknya lebih umum terjadi di dunia politik. Uang emang megang kendali power yang cukup besar, baik di perkembangan ilmu pengetahuan sampai kebijakan politik. Bahkan, ada artikel juga yang memirip-miripkan Miles dengan Elon Musk. 

Kalau kamu, suka Knives Out yang pertama atau yang Glass Onion?

Baca juga: 3 Serial Rekomendasi di Aplikasi Disney Hotstar