Aku lagi kencanduan beli buku di Google Play, jadi inilah buku kedua yang aku beli di sana, Salvation of a Saint oleh Keigo Higashino. Rencana awalnya sih, aku cuman mau menikmati 30 halaman gratisan yang selalu disediakan aplikasi ini untuk “icip-icip”.
Akan tetapi, strategi Google Play kasih halaman untuk teaser cocok untuk orang yang hobi beli buku impulsif kayak aku, jadilah buku ini ‘gak sengaja’ terbeli seperti buku Teka Teki Rumah Aneh.
Kisah Pembuka di Salvation of a Saint
Kisah di dalam buku ini diawali dengan percakapan tentang keinginan Yoshitaka untuk menceraikan Ayane karena ia tidak kunjung hamil. Sesuai dengan kesepakatan di awal pernikahan bahwa mereka berdua akan berpisah bila tidak bisa menghasilkan keturunan. Di akhir bab pembuka ini, penulisnya langsung mengarahkan pembaca untuk mencurigai Ayane dengan kalimat seperti ini, “Akhirnya, sudah waktunya bagiku untuk menggunakan bubuk putih itu.”
Selang beberapa hari kemudian, Ayane pergi pulang ke rumah orangtuanya di Hokkaido. Di momen inilah, suaminya yang malang terkapar dan menjadi mayat. Dari sinilah, keseruannya dimulai. Dari penjelasan bab pembuka Keigo Higashino jelas tidak akan bermain dengan siapa pelakunya, melainkan dengan bagaimana cara pembunuhan itu terjadi.
Kronologi Kematian Sang Suami di Salvation of a Saint
Yoshitaka yang malang ditemukan terbujur kaku saat malam hari dengan kondisi kopi yang tumpah ke lantai. Penyelidikan menemukan adanya racun arsenit di kopi yang tumpah, teko air, dan sedikit di kertas saring untuk membuat kopi. Orang yang menemukannya pertama kali adalah Hiromi, wanita yang menjadi asisten di kelas kerajinan perca milik Ayane.
Penyelidikan kepolisian pun menemukan adanya hubungan mencurigakan antara Hiromi dan Yoshitaka. Hal ini pula yang menyebabkan Hiromi turut menjadi salah satu tersangka terkuat, selain Ayane.
Utsumi, salah satu kepolisian wanita junior menemukan keanehan dengan adanya gelas champagne bekas pesta yang tidak diletakkan di lemari. Padahal, seluruh rumah Ayane rapi dan sepertinya wanita ini sangat teliti. Rasanya, gelas itu seperti pemberitahuan bahwa, “Di sini baru saja melaksanakan pesta keluarga, mana mungkin aku yang meletakkan racun di air.”
Justru karena gelas itu, petugas Utsumi sangat meyakini Ayane adalah pelakunya, meski ia tidak tahu gimana caranya. Sedangkan petugas seniornya, Kusanagi, meyakini adanya pihak ketiga yang melakukan tindak pembunuhan tersebut. Di antara perbedaan pendapat ini, akhirnya Utsumi memutuskan untuk meminta bantuan dari pihak ahli yakni Yukawa untuk turut membantu memecahkan cara pembunuhan itu dilakukan.
Wanita = Racun Dunia
Kepergian Ayane dianggap sebagai alibi yang sempurna, sehingga kesempatan ia dijadikan tersangka adalah hampir nol. Setelah kepergiannya ke Hokkaido, Ayane menitipkan kunci rumah ke Hiromi. Sebagai seorang pengrajin, kehidupan Ayane memang terlihat sempurna, apalagi suaminya adalah seorang Ceo di bidang IT, sehingga keadaan keluarganya bisa dibilang kaya dan berlimpah.
Namun, perjanjian perceraian itu menjadikan Ayane jadi sosok tersangka dengan motif terkuat namun alibinya begitu kokoh. Bahkan, ia tidak menutupi fakta perjanjian perceraian itu, termasuk fakta bahwa suaminya telah berselingkuh dengan asistennya sendiri. Berbagai pemeriksaan telah dilakukan bahkan sampai menggali sampah botol air mineral yang diduga telah dimasukkan racun namun tetap nihil.
Aku lumayan suka dengan penyelesaian kasus ini. Rasanya memuaskan sekali mengetahui bagaimana Ayane menyempurnakan alibinya. Motifnya juga begitu kuat, bukan hanya soal perceraian namun juga tentang masa lalu dan sahabatnya yang mati bunuh diri. Intinya adalah Yoshitaka emang suami ampas, sedangkan Ayane terlalu pintar. So, beware sama perempuan macam Ayane.
Salvation of a Saint, Keigo Higashino, Gramedia, 276 halaman, 2021.
Baca juga: Review Novel Teka Teki Rumah Aneh by Uketsu
0 Comments
Post a Comment