Aku beli buku Teka Teki Rumah Aneh di Google PlayBook dengan harga diskon, sekitar 48 ribuan. Asli sih, ini adalah beli buku impulsif lantaran ketularan orang yang share di Twitter. Katanya, buku ini seram dan membuat bulu kuduk merinding karena kasusnya yang gak jelas. Sebagai penggemar serial detektif tentu aku langsung kepancing dan akhirnya beli.
Kisah Teka Teki Rumah Aneh
Kisah Teka-Teki Rumah Aneh ini diawali dengan obrolan dari seorang staf sales penerbitan yang bertanya pada penulisnya tentang keinginan untuk membeli rumah. Namun, rumah ini cukup tidak normal. Denah rumah tersebut menunjukkan adanya sebuah ruangan kosong yang tidak berpintu di area dapur. Karena penasaran, si penulis ini berkonsultasi dengan temannya seorang arsitektur.
Menurut analisis arsitektur itu, ruangan kosong itu adalah tambahan yang memang sengaja dibuat oleh pemilik rumah, bahkan dengan risiko mempersempit ruangan dapur. Artinya, si pemilik rumah ini emang punya niat terselubung dengan adanya ruang kosong yang gak jelas itu.
Selain itu, sang arsitek tersebut juga menyadari adanya kamar anak yang ada di lantai dua tepat berada di tengah ruangan, tanpa jendela dan dibatasi dengan dua pintu tambahan. Keberadaan kamar anak yang sepertinya memang disembunyikan itu membuat arsitek dan si penulis makin risau. Sambil bercanda, sang arsitek itu mengatakan bahwa, jangan-jangan ada orangtua yang memang sengaja membesarkan anak dengan sembunyi-sembunyi untuk membunuh seseorang, sehingga mereka butuh ruang anak dengan konsep seperti itu.
Setelah kata-kata bercanda itu keluar, beberapa saat kemudian ditemukan mayat tanpa tangan kiri di sekitar rumah aneh tersebut. Huahahaha.
Perbelokan Misteri di Teka-Teki Rumah Aneh
Selain penulis dan arsitek, misterinya akan jadi jelas ketika ada satu tokoh tambahan yang nanti akan datang setelah penulis menuliskan analisisnya terkait denah rumah aneh tersebut beserta dengan kemungkinan dipakainya ruang kosong sebagai jalan untuk pembunuhan. Tokoh baru tersebut mengaku sebagai istri korban meninggal yang berada di Saitama, di mana suaminya menghilang setelah datang ke rumah dengan design yang mirip dengan rumah aneh di Tokyo.
Pertanyaan besarku ketika baca buku ini adalah, “Kok bisa orang punya duit banyak banget untuk bangun rumah dengan denah aneh hanya untuk bunuh orang?”.
Konsep Misteri di Teka-Teki Rumah Aneh
Kisah thriller Teka-Teki Rumah Aneh memang punya konsep yang terbalik dengan novel Angsa dan Kelelawar. Kalau Angsa dan Kelelawar menggunakan konsep terbakar perlahan dan pemanasan bertahap, sedangkan teka teki Rumah Aneh menggunakan konsep langsung kebakaran besar, gak pakai pelan-pelan.
Seperti semua kisah yang punya pembuka begitu memukau, rata-rata endingnya b aja. Aku sempat berharap bahwa si penulis yang jadi tokoh utama akan mati di rumah aneh tersebut, tapi ternyata enggak. Haish.
Tapi kalau disuruh memilih sih, aku tetap suka dengan konsep langsung kebakaran besar aja, tanpa perlu pakai pemanasan bertahap seperti Angsa dan Kelelawar. Apalagi buku Teka-teki Rumah Aneh ini hanya 200 aja halamannya, jadi bisa langsung habis dalam satu hari.
Sedangkan buku Angsa dan Kelelawar rasanya butuh hampir satu bulan buat aku baca. Pas sudah di halaman 300an lah, rasanya aku gak bisa berhenti baca untuk tahu kisah akhir misterinya. Usaha untuk bisa mencapai halaman 300 itu yang perlu banget buat digas, di tengah gempuran rutinitas cuci piring dan gangguan anak balita.
Gara-gara buku Teka Teki Rumah Aneh ini pula rasanya aku jadi sadar, yang membuat orang takut ternyata bukan kasus pembunuhan dengan mayat, tempat kejadian, dan tersangka yang jelas, melainkan sebuah duga-duga tak pasti persis seperti buku ini. Sudah dulu lah review novel ini. Silahkan baca di app Google Play.
Teka Teki Rumah Aneh, Uketsu, 218 halaman, Gramedia, Juli 2023.
Baca juga: Memory of Glass, Kisah Pembunuhan Tanpa Memori
3 Comments
Itu gambar denah aslina kah?
ReplyDeleteRasanya unik yaa.. tapi kalo bukan arsiteknya sendiri yang menjelaskan sembari didampingin sama yang punya rumah, jadilah menduga-duga yang tak pasti gitu yaa..
Semacam nunggu tanggal 25, tapi sebenernya pekerjaannya adalah inluencer.
Kan yaa... ((nyambung gasii ini komentar?? huhuhu, maaff))
Iya kak, karena duga-duga inilah makanya jadi terasa seram pas baca. Pas di halaman selanjutnya ada mayat beneran yang ditemukan di sekitar situ, rasanya hati langsung mak deg.
Deleteoiya, itu denah rumahnya kak, lantai 1, yang lantai 2 beda lagi
ReplyDeletePost a Comment