Belakangan ini aku lagi hoki. Aku dapat pinjaman buku Keigo Higashino secara berturut-turut di aplikasi Ipusnas, padahal daftar tunggunya mencapai puluh ribuan. Setelah dapat Toko Kelontong Mamiya, kali ini aku dapat buku yang berjudul The Newcomer, Pembunuhan di Nihonbashi.
Rasanya ada kebanggan dan kebahagiaan yang tak jelas saat bisa pinjam dan baca buku gratis dengan melompati daftar tunggu puluh ribu orang lainnya yang gagal pinjam, hahaha.
Kisah The Newcomer, Pembunuhan Di Nihonbashi
Kisah ini diawali dengan adanya pembunuhan seorang wanita paruh baya di sebuah apartemen tunggal Nihonbashi. Tokoh utamanya, detektif Kaga, menyelidiki keterkaitan beberapa benda yang terlihat remeh-temeh yang ada di TKP dengan kasus pembunuhan ini, mulai dari jajanan manis, sampai keterkaitannya dengan pemesanan sumpit yang dilakukan korban menjelang kematiannya.
Penyelidikan detektif Kaga terbilang santai dan mulus banget, lah. Dia berjalan-jalan di sekitar Nihonbashi sambil mengunjungi banyak pertokoan, mulai dari toko senbei yang menyimpan alibi kuat salah satu tersangka, sehingga para tersangka mulai bisa dieliminasi satu per satu menjadi lebih sedikit.
Kunjungan Kaga di toko keramik juga membuahkan banyak petunjuk, misalnya fakta bahwa pemesanan korban pada sumpit dan gunting dapur agaknya merujuk pada fakta lain yang akan terungkap di akhir bab buku ini.
Bab dalam buku ini dituliskan berdasarkan susunan tersangka yang akan dikulik sama detektif Kaga, bisa dibilang pembaca seperti sama-sama menelusuri benang rumit yang terjadi di sekitar komplek Nihonbashi. Tentu saja, bab akhir akan menunjukkan siapa pelaku pembunuhan dari perempuan paruh baya di Nihonbashi.
Isi Penyelidikan Detektif Kaga di Bab Akhir Nihonbashi
Yap, makin ke belakang isi penyelidikannya makin terasa pribadi karena menjalar ke ranah keluarga, mantan suami, dan anak korban. Mungkin disinilah penulis akan menaruh rahasia pembunuhannya dan tentu saja tidak lupa untuk meletakkan intisari kisah Pembunuhan di Nihonbashi dengan sentuhan sisi manusiawi serta nurani ala Keigo.
Dari sini, pembaca akan mengetahui bagaimana kehidupan wanita paruh baya yang dibunuh di Nihonbashi, bagaimana kehidupannya saat memiliki keluarga, relasinya dengan suami dan anak yang kini sudah memilih untuk kabur dari rumah. Kehidupan suami juga mendapat banyak kritikan di sini karena ia terindikasi memiliki sekretaris wanita muda yang sepertinya terlalu mencurigakan untuk dianggap normal.
Alasan wanita paruh baya yang memilih hidup sendiri di Nihonbashi setelah bercerai jelas mengandung pertanyaan besar. Apalagi, setelah penyelidikan terungkap bahwa si anak yang kabur tinggal hanya 1 kilometer jaraknya dari tempat tinggal ibunya yang kini sudah meninggal. Relasi wanita paruh baya itu dengan temannya yang seorang penerjemah juga tak luput dari penyelidikan detektif Kaga yang super detail. Kelak, tokoh teman inilah yang akan jadi saksi pertama yang menemukan mayat si wanita paruh baya.
Aku sempat berharap bahwa buku keigo Higashino akan membangun ketegangan saat mengungkap fakta di balik pembunuhan. Rasanya, makin aku baca bukunya Keigo Higashino, makin aku paham bahwa sensei ini emang punya gaya khusus dalam menuliskan misteri ala dirinya sendiri. Selama baca beberapa bukunya, misteri diungkapkan gak pakai adegan menggelegar, cukup pakai detail sederhana yang terlewat, atau petunjuk remeh-temeh yang terlihat gak penting. Semua misteri dibuka dengan suasana yang datar, ck.
Pesan dari novel The Newcomer, Pembunuhan di Nihonbashi adalah niat pembunuhan gak melulu tentang dendam dan rasa benci, tapi juga bisa muncul dari rasa cinta. Manusia emang serumit itu.
The Newcomer: Pembunuhan di Nihonbashi, Keigo Higashino, 304 hlm, Gramedia, 2020
Baca juga: Review Novel Pengantin Pesanan by Mya Ye
0 Comments
Post a Comment