Musim liburan emang jadi momok karena bocil jadi full di rumah, otomatis pasti bakal minta camilan dan bakalan protes kalau gak ada kegiatan. Berhubung orangtuanya pada males buat aktivitas yang baru, maka yang disediakan mainan yang yang memang diinginkan oleh anak.

Mainan Bocil 1


mainan anak

Belakangan ini anak pertamaku lagi hobi banget buat gelang dan cincin dari manik-manik. Awalnya sih tentu saja ia ngikutin tantenya yang emang punya hobi begituan. Setelah tertular, ia merengek pada neneknya dan berhasil membeli satu kotak kecil manik-manik untuk bahan mainannya sendiri. 


Seusai liburan dari rumah neneknya, kini ia menagih orangtuanya membelikan hadiah manik-manik lagi dengan ukuran box yang lebih besar dan jumlah yang lebih banyak (pakai duit tabungannya sendiri).  


Sambil buat cincin, tentu saja mulutnya sambil bertanya hal-hal random seperti apakah Boboiboy orang islam atau bukan atau tentang pertanyaan soal kapan dia bisa punya HP.


Malam ini bocil 1 sedang sakit, ia memuntahkan makan malamnya sebelum tidur. Harapanku tentu saja ia sudah mencerna sebagian besar makanannya, sehingga yang keluar gak gitu banyak. Huah, anak itu emang lemah perutnya sejak dari dulu. Mudah muntah, mudah emosi, kemudian sakit lagi. Semoga cepat sembuh kesayanganku.


Mainan Bocil 2


mainan anak

Selain manik-manik, bocil-bocilku lagi gemar mewarnai dan menggambar, meski ya tentu saja bentuknya masih sangat random dan tak bisa ditebak. Setelah menggambar bersama, rasanya aku memahami bahwa aku kebanyakan pegang hape, jarang ikut menggambar bersama, dan terlalu banyak rebahan dan baca novel. 


Mungkin juga gara-gara aku dia masih belum lancar bicara, mungkin juga gara-gara aku dia masih kesulitan menyanyikan lagu Burung Kakak Tua. Rasanya semua kesalahan memang ada di aku. Fuah, jadi sedih. Aku gak mau nulis blog tentang anak lagi lah. Mending nulis review buku pembunuhan aja. 


Mainan Bocil 3



mainan anak

Anakku yang satu biji ini sudah suka buku sedari awal. Selalu berisik menunjuk gambar dan mengatakan hal yang tak jelas. Ia antusias dan memang menunjukkan hasrat yang besar sama buku. Semoga saja bertahan lama, hahaha, biar cita-cita emaknya untuk punya perpustakaan bisa diemban bersama. 


Belakangan ini buku yang dia suka adalah tentang hewan. Aku membelikannya buku berbulu, biar sekalian bisa stimulus pakai tangannya yang mungil itu. Niatnya sih gitu. Bukunya emang mahal (3 kali lipat harga novel emaknya), tapi bagus lah. Emaknya gak beli buku kali ini, giliran anak-anaknya aja. 


Oks, sekalian nulis catatan, sekalian pula emaknya evaluasi di sini. Kegiatan lain yang bisa ditambah adalah kegiatan main bersama untuk stimulus bicara buat bocil, main gelembung, main sumba bersama, main masakkan, atau sekadar membaca buku. Aku benar-benar harus mengatur waktu antara pegang hp, baca buku, dan main sama anak. 


Baca juga: Review Sheet Mask Nature Republic