Bisa dibilang, Malice adalah salah satu karya novel Keigo Higashino yang mencengangkan. Plotnya sat set dan membuat pembaca jadi gak bisa melepas bukunya sama sekali sampai di akhir cerita.
Awalnya, aku agak skeptis karena terkesan terlalu jelas di awal cerita, tapi tentu saja Keigo sensei akan selalu menyimpan sesuatu yang membuat pembaca misteri akan gigit jari.
Kisah Singkat Malice by Keigo Higashino
Kisah Malice menceritakan tentang kasus pembunuhan seorang penulis buku terkemuka bernama Hidaka. Penemuan mayat dilakukan oleh istri korban, Rie, dan teman dekatnya, Nonoguchi, pada malam hari. Kepolisian dan detektif Kaga sudah mengumpulkan barang bukti dan menyusun tersangka sampai di kesimpulan utama bahwa kemungkinan besar pelaku adalah teman terdekat korban karena tidak ada barang berharga yang hilang.
Sampai di sini tentu saja sebagai penemu mayat, Nonoguchi masuk dalam deretan tersangka dan diinterogasi dengan seksama oleh Detektif Kaga. Nonoguchi terlihat pasif dan sama sekali tidak peduli ketika akhirnya ia dijadikan tersangka dan dibawa ke penjara.
Nah, sampai di sini alur cerita berubah menjadi sangat cepat. Nonoguchi ternyata mengidap kanker perut yang cukup parah. Lalu dengan kondisinya yang seperti itu, ia sama sekali tidak kooperatif dan menyimpan motif pembunuhannya sampai akhirnya detektif Kaga mesti menggali kasus lebih dalam lagi.
Indikasi Plagiat dan Petunjuk Palsu di Malice
Awalnya, semua seolah terlihat begitu runut sampai akhirnya ia menemukan banyak petunjuk lain seperti adanya indikasi perselingkuhan Nonoguchi dengan almarhumah istri pertama Hidaka yang sudah meninggal. Ada beberapa bukti seperti ditemukannya celemek, kalung, dan tiket perjalanan di kamar Nonoguchi.
Semakin digali rasanya semua terasa begitu jahat, Nonoguchi dan Hidaka bahkan ternyata adalah teman sekolah bersama dan mengalami banyak hal, seperti pembulian dan kejahatan yang jauh lebih kejam. Detektif Kaga menduga bahwa motif Nonoguchi untuk membunuh Hidaka terbentuk karena dirinya sudah dipaksa untuk menjadi penulis bayangan selama bertahun-tahun, selain karena alasan perselingkuhan yang sudah kadung ketahuan.
Nah, ketika situasi terasa sudah di genggaman tangan, ada satu kejanggalan kecil yang mengusik detektif Kaga karena detail ini terasa sangat tidak cocok dengan hal yang lain. Di sinilah hebatnya Keigo sensei, semua hal yang sudah membentuk sebuah fakta langsung menguap bagai angin karena sebuah detail kecil yang mengusik.
Kesan Pesan saat Membaca Malice
Aku membaca buku ini di aplikasi Ipusnas. Jujur sih, awalnya terasa berat banget untuk membaca 50 halaman pertama. Rasanya, aku sudah berprasangka bahwa mungkin buku ini gak akan seseru Salvation of A Saint.
Akan tetapi, begitu aku tiba di halaman 100, semuanya terasa seperti badai. Aku terseret sampai tak tahu lagi harus berpijak ke mana.Semua fakta tersusun menjadi sebuah fakta tapi rasanya ada saja keterangan saksi yang terus berbeda-beda.
Fakta awal tentang Hidaka yang sepertinya punya kekejaman di dalam dirinya, bahkan tega membunuh kucing tetangga karena hanya mengganggu halaman rumahnya menjadi fakta penting terungkapnya fakta di dalam kasus pembunuhan ini. Yap, buku Malice dari Keigo Higashino oke banget lah untuk dibaca, apalagi halamannya gak gitu banyak dan bisa dibaca sekali duduk sambil masak tempe goreng.
Malice, Keigo Higashino, 308 hlm, Gramedia, 2020
0 Comments
Post a Comment