Belakangan ini aku lagi menikmati anime yang selalu direkomendasi sama suami, Frieren: Beyond Journey’s End. Aku gak nyangka sih, anime selambat ini bisa digodog dengan begitu bagus, walau pace awalnya cukup membosankan. Aku cukup maksain diri untuk ngikutin anime Frieren ini sampai di episode 3. Begitu sampai di sini, aku gak bisa lagi berhenti untuk nonton, langsung bablas sampai akhir episode. Bagusss bangeeeet!  

Kisah Anime Frieren: Beyond Journey’s End


anime frieren

Anime ini diawali dengan kisah seorang penyihir dari ras elf bernama Frieren yang sedang bersiap untuk menghadapi kematian teman satu kelompoknya bertualang, Himmel. Sosok Himmel buat Frieren cukup meninggalkan kesan meskipun sudah jadi harfiah bagi elf untuk bersikap dingin dan gak peka. Namun, berkat kasih sayang welas asih dari babang Himmel, Frieren perlahan membuka hati pada manusia dan memahami interaksi emosi di dalamnya.


Dari sini, perjalanan Frieren dimulai kembali dengan adanya muridnya dari ras manusia, Fern, yang akan menemaninya mengulik sihir serta berpetualang ke jejak masa lalunya. Frieren dan muridnya melakukan perjalanan yang begitu jauh untuk memusnahkan sisa-sisa pasukan demon king yang masih mengganggu manusia. Karakter dan segala tindakan Frieren memang hampir selalu berhubungan dengan masa lalunya bersama Himmel dan tim petualangan sebelumnya.


Walaupun petualangan Frieren bersama Himmel, Heater, dan Enel hanya 10 tahun, tapi di dalam anime ini sangat ditunjukkan bahwa makna perjalanan mereka abadi di dalam ingatan elf yang jadi tokoh utama di anime ini. Dalam setiap peristiwa, cuplikan kebaikan jati Himmel, keabsurdan Heater si pastur tukang mabuk, serta kedisiplinan Enel si warrior selalu diulang dalam scene singkat yang membuat kami penonton sangat gemas. 


Tolong lah ini Frieren dibuat langsung aja kisah epilognya bersama Himmel dan bagaimana mereka bisa mengalahkan demon king dalam anime yang berbeda. Tolong lah, Mappa production mungkin akan menyanggupi, hahaha.


Kisah Petualangan Frieren dan Tim Barunya


frieren elf

Dalam perjalan Frieren bersama murid barunya Fern, mereka akan merekrut satu warrior pengecut yang membuat kisahnya makin lucu. Nama tokoh baru itu adalah Stark.


Yap, tambahan satu karakter konyol emang diperlukan sih untuk menyeimbangkan karakter Frieren yang terlampau datar dan karakter Fern yang terlampau serius. Konyol dan bodoh emang jadi simbol untuk tokoh Stark. Sosok ekstrovert yang selalu langsung bisa punya teman dekat dalam setiap perjalanan tim mereka. 


Kesan pesan setelah menamatkan Anime Frieren


anime frieren

Aku lama berpikir sambil cuci piring tentang makna anime ini. Bagaimana bisa penulisnya bisa mengarang karakter yang cocok bangat untuk menggambarkan sosok yang hidup abadi: dingin, logis, dan lugas. 


Sosok Frieren yang tidak butuh apapun dan siapapun, sedang menikmati hidupnya dengan sangat santai: bangun siang, mengunjungi kawan lama, berjemur di matahari pagi, membaca grimoire, dan mengoleksi sihir remeh temeh untuk mempermudah perjalanannya. Asli sih, Frieren ini emang bisa jadi teladan untuk hidup slow living dan nothing to lose. 


Di tengah ritme kehidupan manusia yang terlampau cepat dan melelahkan, menonton rutinitas Frieren membuat aku jadi sadar bahwa ada banyak aspek sepele dan remeh temeh dalam kehidupan yang bisa banget untuk dinikmati. Salah satu contohnya aja adalah menikmati tangisan anak yang mungkin gak akan didengar lagi dalam waktu 3 tahun ke depan atau menikmati tumpukan cucian piring sambil menonton anime. 


Menapaki pagi dengan menjemur pakaian sambil menikmati matahari pagi ala Frieren bisa juga tuh dilakukan, meski gak bisa lama-lama karena mesti masak nasi dan buat sarapan. Yah, aku cukup suka dengan anime Frieren: Beyond Journey’s End, layak banget untuk untuk ditonton.


Baca juga: Unnatural, J-Drama Tentang Kematian dan Forensik