Belakangan ini aku lagi hobi banget mantengin videonya Ferry Irwandi, iya Ferry Irwandi yang mantan PNS itu, yang sekarang jadi aktivis pengkritik pemerintah, wkwkwk. Aku fans sih sama belio karena sejak mengundurkan diri dari PNS, kritikan makin tajam dan karir Youtubenya berkembang pesat. Sudah itu saja, di aritkel ini aku mau bahas Dea Anugerah yang muncul juga di akun Malaka Project milik Ferry Irwandi.

Sebagai penulis tentu saja konten yang akan disajikan oleh Dea Anugrah akan berkutat di sekitar dunia menulis. Setidaknya ada 4 poin utama yang menurut beliau penting diperhatikan saat menulis, berikut ini adalah daftarnya.


Struktur


nasehat dea anugrah

Struktur sebuah tulisan diibaratkan Dea sebagai sebuah bangunan, ada pembuka, ruang tamu, ruang keluarga, sampai kamar mandi. Sebuah tulisan yang bagus memiliki struktur atau denah yang jelas, pun tujuan yang sudah baku. Dengan memiliki struktur yang jelas, penulis menjadi lebih mudah untuk mencari cara untuk menyampaikan gagasanya lewat tulisan.


Struktur memang sangat penting supaya pembaca mudah memahami gagasan yang disajikan dalam sebuah tulisan. Susunan denah itu sendiri sangat personal dari masing-masing penulis dan tentu saja bisa dimodifikasi tergantung kebutuhan. Buku Teka Teki Rumah Aneh dari Uketsu membuat struktur yang sangat terpatri di dalam pikiranku. 


Penulisnya seakan membuat ‘kebakaran dari teras rumahnya’ sehingga pembaca langsung merasa kepanasan padahal baru mengetuk pintu depan. Dengan cara ini, penulisnya menurut aku berhasil banget lah untuk menggaet pembaca untuk penasaran dengan konflik yang sudah ia ciptakan dari bab pembuka. 


Kalimat Pertama


dea anugrah

Kalimat pertama bagi Dea adalah kunci bagi tulisan untuk menggaet pembaca. Kalimat pertama sebuah tulisan diibaratkan bagai pintu menuju dunia alam baru yang diciptakan penulis. Dea Anugrah mencontohkan beberapa novel terkemuka dengan kalimat pembuka yang begitu nyantol di ingatan dirinya.


Berhubung aku lagi baca buku tentang bawang merah, ini adalah cuplikan kalimat pembuka di buku Bawang Merah Brebes dari Penerbit Kompas, “Tak heran jika bawang merah dari Brebes ini menguasai pasar di Jawa Tengah menembus pasar bawang nasional, bahkan dicari pedagang di Pasar Induk Kramajati, Jakarta”. Gimana, sudah bagus gak contohnya?


Insight 


menulis dea anugrah

Sebuah tulisan sudah seharusnya membawa sebuah insight bagi pembacanya. Minimal ya jika gagasannya sederhana, narasinya bisa dibuat dengan wah, baik itu wah lucu, wah unik, atau wah yang lainnya. Buku-buku nonfiksi sudah pasti jadi punya PR yang besar untuk memberikan sebuah pengetahun baru, atau setidaknya pengetahuan lama dengan data yang diperbaharui, atau setidaknya pengetahuan lama, data lama, dengan narasi yang baru, wkwkwk. 


Buku dari jenis fiksi kemungkinan punya beban moral yang lebih ringan. Novel genre cinta sepertinya sudah ditulis berulang kali sejak zaman manusia sudah mengenal aksara dan sampai sekarang genre ini tidak pernah mati. Namun, tentu saja terus disesuaikan dengan perkembangan zaman. Kalau dahulu kisah Romeo dan Juliet ada di abad pertengahan terhambat peperangan, lalu percintaan sekarang ada di sekolah, tempat kerja, terhambat ekonomi dan elit yang keji.


Humor


nasehat dea anugrah

Humor sudah seharusnya menjadi selipan bagi sebuah tulisan, baik itu tulisan yang serius ataupun yang tidak. Kegiatan membaca itu sendiri merupakan sebuah perjalanan yang melelahkan, sehingga pembaca membutuhkan jeda lewat humor. 


Aku sendiri mengenali beberapa selipan humor di buku yang cukup oke, misalnya bagaimana Neil deGrasse Tyson menyelipkan sebuah tulisan yang membekas di pikiranku saat ia membahas bintang di alam semesta dalam bukunya yang berjudul Astrofisika untuk Orang Sibuk. 


Neil mengungkapkan bahwa suku Indian sedang memperhatikan sekumpulan ilmuwan yang sedang mempersiapkan perjalanan ke bulan. Sekumpulan orang indian ini kemudian bertanya dengan salah satu kru dan menitip pesan dalam bahasa indian untuk orang di bulan jika memang makhluk hidup lain ternyata memang benar-benar ada di sana.


Karena penasaran, staff tersebut menanyakan arti pesan tersebut pada orang yang memahaminya dan ternyata arti dari pesan dalam bahasa indian tersebut bermakna kurang lebih seperti ini, “Hati-hati terhadap orang ini, mereka dipastikan akan membantai kaum kalian untuk mengambil alih tanah-tanah kalian.” Dariapda lucu, humor semacam ini lebih ke mengsedih, sih.


Yah, itulah rangkuman nasehat tulisan dari Dea Anugrah yang ada di kanal Youtube Malaka Project. Aku sendiri belum pernah mencoba baca buku beliau, yah, sepertinya mulai dari sini aku akan mencari karya-karyanya. 


Baca juga: Menikmati Lovely Runner dalam Satu Malam