Baru-baru ini menyelesaikan drama korea 10 episode di Netflix berjudul Mr. Plankton. Meskipun, awalnya aku malas untuk menikmati drama ini, tapi gara-gara Twitter, akhirnya aku jadi penasaran dan menyelesaikannya dalam satu malam. 

Bisa dibilang drama ini unik karena menurutku oke, tapi masih gak masuk dalam jajaran drama korea yang aku suka banget. Namun, ada semacam rasa adiksi melihat kedekatan tokoh utamanya yang terasa begitu hangat, saling menjaga, dan tentu saja ending yang menyenangkan, bagi penulis skenarionya, bukan bagi penonton. 


Kisah Drama Korea Mr. Plankton


mr plankton woo do hwan

Kisah ini diawali dengan pertemuan Hae Jo yang diperankan Woo do Hwan dengan Jo Jae Mi yang diperankan Lee Yo Mi. Mereka Bertemu di rumah sakit, di mana Jo Jae Mi didiagnosa menderita menopause dini padahal ia mesti menikah dengan pewaris kaya, sedangkan Hae Jo didiagnosa mati dalam tiga bulan karena penyempitan pembuluh darah di kepala.


Melihat mantan kekasihnya yang menangis meraung-raung di rumah sakit, Hae Jo yang sudah kalut pikirannya memutuskan untuk menculik Jae Mi dari pernikahannya dengan si pewaris kaya. Ia memutuskan membawa Jae Mi dalam petualangan random mencari ayah kandungnya.    


Awalnya, Jae Mi tentu menolak keras, tapi Hae Jo bersikukuh bahwa Jae Mi mesti menemaninya mencari sang ayah kandung Hae Jo. Jae Mi akhirnya digendong dan dibawa dengan paksa menuju mobil. Di sini banyak scene manis dan cute yang jadi interaksi Jae Mi dan Hae Jo.   


Gimana, ya? Aku bisa bilang dengan pasti bahwa karakter Hae Jo ini emang ngeselin pakai banget. Sejenis tokoh yang jago flirting kalau lagi butuh dan langsung ngebuang orang kalau sudah selesai. Tapi, ya tentu saja karakter red flag sejenis ini akan jadi semacam pemanis drama. Karakter yang baik, pengertian, dan jago komunikasi malah akan jadi membosankan sehingga bumbu-bumbu konflik sulit untuk disulut. Yap, karakter red flag dalam setiap drama emang penting untuk diciptakan. 


Rasa Cinta di Drama Mr. Plankton


mr plankton menikah

Manisnya interaksi Jo Jae Mi dan Hae Jo tentu saja merupakan sisa dari keterikatan mereka sebagai kekasih di masa lalu. Hae Jo dan Jae Mi yang sudah saling kenal bisa menebak sedikit apa yang dipikirkan dan apa yang disukai serta tidak disukai satu sama lain. Interaksi di antara keduanya pun terasa manis sampai keluar layar kaca, awww.


Mungkin, yang membuat drama tragis ini terasa spesial dibanding drama melow lainnya adalah scene humornya yang melimpah. Gimana, ya? Drama ini terasa cukup relate dengan kehidupan nyata karena kadang kita dapat takdir yang gak enak, tapi semuanya toh tetap mesti dijalani, suka atau tidak seperti Hae Jo dan Jae Mi. Namun, kedua tokoh ini memerankan karakter yang menjalani apa yang ada dengan suasana hati gembira dengan humor yang kadang sarkas dan nyelekit.


Ending dan Awal Mr. Plankton


ending mr plankton

Dua sejoli Hae Jo dan Jae Mi adalah anak-anak terlantar yang tumbuh dewasa tanpa orangtua. Kalau Jae Mi tumbuh besar sambil merindukan ingin membuat keluarga demi merengkuh rasa dahaganya sedangkan Hae Jo tumbuh dengan pesimistis dan justru yakin bahwa orang seperti mereka tidak akan bisa memiliki keluarga karena tidak memiliki cinta.


Hubungan mereka yang dulu bubar pun karena keinginan dari Jae Mi yang ingin menikah dan punya anak. Kata-kata Hae Jo inilah yang sangat jahad sampai ke tulang sum-sum, “Kau pasti akan jadi istri yang hebat, tapi kau tidak akan bisa jadi ibu yang baik. Karena cinta itu sifatnya turunan, orang yang tidak merasakan cinta tidak akan bisa memberikan cinta.”


Rasanya aku maknyes di bagian ini. Apalagi, ketika ada scene ketika Hae Jo menyesali setengah mati kata-kata yang sudah terlontar itu setelah tahu Jae Mi ternyata menopause dan tidak akan bisa melahirkan anak seperti keinginannya. Tuh, mamam tu kata-kata!


Dari awal yang sudah begitu sedih ini, rasanya aku bisa bilang Hae Jo menemui ending yang indah (spoiler nih). Yes, Hae Jo akan menemui akhir yang baik. Sangat baik. Ia tersenyum meski perjalanannya selesai. Btw, Woo Do Hwan oke banget sih meranin karakter belangsak macam ini. Mr. Plankton highly recommended!


Baca juga: Menikmati Ranma 1/2 Remake di Netflix