Gara-gara podcast Kepo Buku, aku jadi tertarik setengah mati untuk beli buku Robert Greene yang judulnya 48 Laws of Power. Secara singkat buku ini memberikan 48 prinsip dan kiat-kiat yang mesti dilakukan untuk dapat meraih kesuksesan di pekerjaan atau untuk meraih kekuasaan. Yah, untuk lebih jelasnya buku ini memang bukan buku motivasi atau self development, ya, lebih ke how to be villain, wkwk. 

48 laws of power

Habisnya, di salah satu testimoninya ada yang menuliskan bahwa semoga saja untuk seterusnya tidak akan ada penguasa yang benar-benar mengikuti 48 prinsip di buku ini, karena kalau sampai ada mungkin kita tidak akan bisa membaca buku-buku seperti ini lagi. Di antara banyak prinsip di dalam buku 48 Laws of Power, aku mau bahas 5 diantaranya.


Jangan Pernah Tampil Lebih Cemerlang dari Atasan Anda


buku 48 laws of power

Menurut buku ini, pada dasarnya manusia memiliki perasaan insecure, nah menurut buku ini sangat sia-sia bagi kita yang masih jadi bawahan untuk memamerkan bakat hanya demi menuai ketidaknyamanan dari atasan.


Menurut buku 48 Laws of Power, ada teknik tersendiri untuk bisa mendekati atasan dengan aman dan nyaman, yakni dengan selalu menunjukkan bahwa kita selalu membutuhkan keahliannya. Wkwk, gimana nih, bisa dipraktekkan gak?


Sembunyikan Niat Anda


48 laws of power

Menurut buku ini, lebih baik apabila tidak ada yang tahu niat dan tujuan kita melakukan sesuatu. Kejujuran adalah alat yang tumpul (hahaha, sadis bener dah). Sebagian besar kejujuran akan membuat orang lain tersinggung, lebih baik untuk membicarakan hal yang ingin orang lain ingin dengar. Nih ya, aku kutip langsung dari bukunya, bahwa jika ingin memegang kekuasaan segera kesampingkan sikap terbuka serta kejujuran, lalu pelajari bagaimana seni untuk menyembunyikan niat.


Ketahui Orang yang Anda Hadapi


robert greene

Nah, kalai tips yang ini pernah dibahas juga sama Raymond Chin di Youtube miliknya. Kita memang semestinya tahu siapa klien, atasan, ataupun audience yang akan dihadapi dalam segala situasi. 


Tapi, tentu saja pembahasan bab ini dalam buku 48 Laws of Power akan merujuk bagaimana kita untuk tidak menyinggung orang yang salah. Bahkan penulisnya, menggolongkan 5 jenis golongan yang sebaiknya tidak ‘disentuh’ yakni orang yang arogan dan tinggi hati, orang dengan insecure yang berlebihan, orang yang curigaan, dan si ular dengan ingatan panjang. Yah, untuk pembahasan lebih detailnya silakan baca bukunya langsung aja.


Jagalah Tangan Anda Tetap Bersih


48 laws of power

Menurut aku sih, prinsip menjaga tangan untuk tetap bersih sangat bagus untuk diadopsi ya. Siapa juga yang mau jadi pihak yang berlumuran lumpur di dalam pekerjaan atau di dalam pergulatan politik, yups, semuanya pun ingin memiliki tangan yang bersih dengan rutin cuci tangan.


Namun, ya jangan sampai dengan menjaga tangan tetap bersih dengan cara melemparkan lumpur ke pihak lain. Ini sama sekali gak sesuai etik lah. Namun, namun, namun, tentu saja buku ini selalu menyampaikan sebuah prinsip yang mind blowing, bukan sekedar menjaga tangan tetap bersih. 


Nih, aku kutip langsung lata per kata dari bukunya: 


Dalam keadaan apapun, senantiasa jadikan orang lain sebagai algojo atau pembawa kabar buruk, sementara anda sendiri sebagai pembawa kabar baik.


Mantul.


Jauhi Makan Siang Gratis


48 laws of power

Kata buku 48 Laws of Power, di dalam dunia bisnis semua ada harganya. Makanya, segala sesuatu yang sifatnya cuma-cuma, biasanya membawa beban psikologis, beban rumit akan kewajiban, kompromi akan kualitas, serta rasa tidak aman. Riweuh lah pokoknya. 


Saran dari penulisnya adalah berperanlah sebagai pemberi makan siang itu, jangan pelit pada uang anda di dalam bisnis. Buat orang merasa memiliki hutang budi sehingga dari sisi psikologis ia memiliki beban untuk membantu anda. Wkwk, kurang lebih begitulah inti bab ini.


Sebagai pembaca, saya sangat menikmati buku ini, bukan hanya sebagai sebuah tips, tetapi juga sebuah fakta lucu tentang betapa beratnya bertahan dalam sebuah pekerjaan. Kadang kepentingan kita akan berseberangan dengan kepentingan orang lain. Kadang keinginan kita akan berseberangan dengan keinginan orang lain. Pada akhirnya yang adil adalah semua orang akan merasakan ketidakadilan.


Buku 48 Laws of Power sedikit banyak akan memberikan gambaran betapa manusia sangat subjektif terhadap hal yang terjadi di sekitarnya. Last but not least, buku ini jangan dijadikan patokan pasti dalam meraih karir, karena pasti akan sangat melelahkan untuk menjadi sosok yang selalu was-was dan berusaha menyembunyikan diri di balik topeng. Selamat menikmati 48 Laws of Power.


48 Laws of Power / Robert Greene / Renebook / 2023 / 276 hlm


Baca juga: Mengulik Malice dan Kenangan yang Terdistorsi