Bicara soal manusia yang paling anti kritik, baru-baru ini aku membaca bukunya Dale Carnegie yang berjudul How to Win a Friends and Influence People. Yah, aku memang punya niat yang mulia dibalik hasrat membeli buku ini yakni ingin menguasai dunia sebagaimana tulisanku di Kontemplasi Akhir Tahun, hahaha.
Bab awal di buku ini membahas manusia yang pada prinsipnya memang sama sekali tidak bisa menerima kritikan. Sebagai seseorang yang ingin dekat dan mempengaruhi orang lain penting untuk memendam segala kritik dan saran, lalu ganti dengan pujian tulis. Duh, sulit bangat dah.
Sebagai manusia, rasanya aku paham bahwa memberikan pujian yang tulus itu sulit luar biasa, lebih mudah memberikan kritikan yang tulus, hihihi. Nah, penulis buku How to Win Friends ini menjelaskan bahwa ada begitu banyak kisah di mana pada pemimpin pendahulu berhasil untuk memimpin bahkan tanpa membuat surat teguran satu kalipun.
Salah satu contoh kisahnya adalah tentang Presiden Lincoln dengan Jendral Meade di perang Gettysburg, 1863. Kisahnya rumit jadi aku persingkat di mana Presiden Lincoln cukup kecewa dengan keputusan sang Jendral untuk tidak menyapu habis musuh ketika tersudut. Surat teguran sudah dibuat namun di detik-detik pengiriman, Lincoln terdiam dan surat itu akhirnya ditemukan di arsip-arsip lama setelah kematiannya.
Namun, ya tentu saja sifat harfiah manusia yang satu ini 'gajah di pelupuk mata tak tampak, semut di seberang pulau terang benderang', akan jadi batu sandungan besar ketika kita butuh koneksi dan kedekatan dengan orang yang kita inginkan. Oleh karena itu, Dale Carnegie menjelaskan tips ‘jangan memberi kritik’ menjadi bab awal dalam pembahasan buku How to Win Friends.
Dalam dunia kerja, mungkin kita sama-sama paham ada begitu lika-liku yang mungkin akan menguntungkan atau merugikan kita sebagai individu. Dengan memiliki skill untuk membuat diri tidak terlalu dibenci, mungkin akan memberikan sedikit keuntungan (mungkin-sedikit- keuntungan).
Bukan cuma dunia pekerjaan, tapi juga di dalam lingkungan relasi mertua-menantu, suami-istri, dan pertemanan, perlu memahami apa yang sebenarnya manusia suka. Mudah bukan? Bukankah jawabannya sebenarnya ada di dalam diri kita?
Yah, lanjutan dari pembahasan ini akan aku bahas secara menyeluruh dalam review buku Dale Carnegie How to Win Friends and Influence People aja. Aku pun belum selesai baca bukunya.
Baca juga: Kepunahan Keenam dan Arti Menjadi Manusia
0 Comments
Post a Comment