Aku pernah membaca buku yang sangat-sangat membuat terperangah, yah pengertiannya tepat seperti idiom yang terkenal itu, I have finished a book, but the book also finished me.
Salah satu buku itu tak lain dan tak bukan adalah IQ84, Wizard Bakery, dan The Poppy War. Selama momen book hangover itu, aku kayak banyak melamun dan berpikir. Rasanya kehilangan adrenalin setelah menyelesaikan sebuah buku bisa terasa seperti patah hati. Makanya, berikut ini adalah beberapa hal yang aku lakukan setelah menyelesaikan buku yang membuat galau.
Baca Buku Nonfiksi
Kalau untuk aku sendiri, buku yang membuat galau biasanya ada di deretan fiksi, Makanya, buku nonfiksi biasanya akan jadi antidot setelah aku semacam keracunan dalam dunia fantasi.
Untuk buku Wizard Bakery, aku masih ingat karena setelah menyelesaikan buku ini aku langsung galau dan akhirnya melanjutkan lagi hunting buku nonfiksi di Ipusnas. Buku nonfiksi yang jadi pengobat di kala itu adalah Hidup Damai Tanpa Berpikir Berlebihan.
Lakukan Kegiatan Pengalihan
Selain ganti buku menjadi nonfiksi, biasanya aku ambil jeda dari kegiatan baca buku. Aku kadang berolahraga, ambil waktu untuk jogging, masak, dan bersih-bersih (meski it’s not my passion).
Kegiatan aku lumayan suka sebenarnya adalah jogging dan jalan pagi sendirian. Selain membuat pencernaan menjadi lancar, jalan pagi dan jogging membuat aku bisa memikirkan banyak hal dan melamun sepuasnya. Kalau jogging sambil ngajak bocil sih lebih ke latihan beban sih, beban fisik dan mental, bukan healing.
Menulis
Salah satu hal yang membuat aku bisa move on dari kegalauan pasca baca buku adalah dengan menulis. Yap, utarakanlah kegalauan anda menjadi sebuah kata-kata agar rasa gelisah dari dalam dada setidaknya dapat berkurang. Kalau ada plot atau alur ataupun tokoh yang disukai menjadi mati, maka lewat tulisan itulah segala umpatan sebagai bentuk kesedihan bisa dilepaskan dengan bebas.
Kadang memang, ada begitu banyak hal yang tidak bisa kita kendalikan, termasuk jalan cerita dalam novel. Makanya, menulis jadi sebuah solusi sederhana nan murah supaya kesehatan mental yaa... bisa senantiasa stabil. Aku adalah orang yang cukup overthinking. Makanya, membaca dan menulis menjadi salah satu hobi yang pilih supaya kegiatan overthinking ini gak mendominasi.
Baca juga: Holy Mother, Ketika Ibu Bisa Menjadi Malaikat dan Iblis
0 Comments
Post a Comment